Jumat, 06 Januari 2012

Wisata Agam bagian ke-1

1. Danau Maninjau

Danau Maninjau berada pada ketinggian ± 500 m diatas permukaan laut dan di kelilingi oleh Bukit Barisan yang menjulang dan curam, sehingga membuat Danau Maninjau tak ubahnya seperti kawah raksasa. Danau yang indah ini dikenal juga sebagai yang memiliki banyak tempat romantis sehingga wajar jika banyak wisatawan mancanegara menyebutnya The lake with romantic scene karena disisi manapun anda melihatnya akan tampak pemandangan yang menakjubkan.

Danau Maninjau terbentuk akibat letusan gunung berapi (Gunung Tinjau) pada masa lampau. Danau yang indah ini terletak ±36 Km dari Bukittinggi kearah barat yang dapat ditempuh dengan kendaraan umum tujuan Maninjau dan Lubuk Basung dengan melewati kelok 44 yang unik memiliki luasnya sekitar 99,5 km² dan kedalaman maksimum 495 meter.

Keberadaan Danau Maninjau menciptakan sebuah cerita legenda “Bujang Sembilan”, yang dipercaya keberadaannya oleh masyarakat sekitar. Alkisah ada satu keluarga terdiri dari 10 orang, 9 orang laki-laki (bujang) dan seorang perempuan bernama Sani. Keelokkan paras dan perilaku Sani menjadi daya pikat tersendiri bagi seorang pemuda bernama Sigiran. Singkat kata mereka kemudian menjalin asmara. Suatu hari mereka dituduh telah melakukan perbuatan amoral oleh para bujang. Untuk membuktikannya, mereka melompat ke kawah gunung Tinjau. Mereka bersumpah jika mereka melakukan tindak amoral maka gunung ini tidak akan meletus, dan jika mereka tidak melakukan tindakan amoral maka gunung ini akan meletus. Akhirnya gunung tersebut meletus dan hasil letusan tersebut membentuk kawah besar yang kemudian diisi oleh air dan menjadi danau seperti sekarang.

Presiden Pertama RI Ir. Soekarno pernah berkunjung ke Danau Maninjau dan takjub dengan keindahannya. Untuk mengungkapkan kekagumannya tersebut ia menulis sebuah pantun yang berbunyi “Jika makan arai Pinang, makanlah dengan sirih yang hijau, jangan datang ke Ranah Minang, kalau tak mampir ke Maninjau”. Pantun yang ditulis oleh Presiden pertama RI ini, cukup mewakili untuk menggambarkan keindahan panorama alam Danau Maninjau nan eksotis.

Didanau ini kita dapat berenang, memancing serta bertualang dengan sepeda mengelilingi danau. Disekitar danau ini banyak terdapat penginapan berupa Homestay, Hotel, Cafe, serta berbagai masakan dan makanan khas masyarakat Maninjau seperti Palai Rinuak, Bada Salai, Ikan Bakar, Pensi yang tidak terdapat di daerah lain.

Untuk menuju Danau ini, ditempuh melalui jalur darat. Ada 2 alternatif jalur untuk menuju ke Danau maninjau.
Pertama, dari Barat, perjalanan dimulai dari Kota Padang melewati jalur Pariaman menuju Lubuk Basung (ibu kota Kabupaten Agam), lebih kurang ditempuh selama 3 jam. Transportasi bisa menggunakan angkutan umum, travel, dan mobil pribadi atau mobil sewaan.
Kedua, Dari timur, perjalanan dimulai dari Padang menuju Bukittinggi dan dari kota Bukittinggi perjalanan dilanjutkan ke Danau Maninjau melewati kelok 44 yang unik. Dari kelok 44 dapat menikmati keindahan danau serta puluhan ekor kera yang kita dapat memberi makan mereka secara langsung. Transportasi bisa menggunakan angkutan umum, mobil pribadi atau mobil sewaan. Waktu perjalanan ditempuh kurang lebih 3½ jam.

2. Pantai Bandar Mutiara

Wisata Pantai Bandar Mutiara terletak di Kecamatan Tanjung Mutiara, yang berjarak kira-kira 100 km dari kota Padang atau 20 km dari Lubuk Basung, ibukota Kabupaten Agam.
Pantai yang luas, landai dan berpasir putih ini bisa dicapai dalam waktu 2 jam dari Bandara Internasional Minangkabau (BIM) dengan menggunakan transportasi darat.

Selain menyaksikan pemandangan alam yang mepesona, ditempat ini anda juga bisa berenang, memancing, menyelam kemping atau menyaksikan pemandangan matahari terbenam yang mengesankan.

3. Gunung Merapi Agam

Gunung Merapi yang juga dikenal sebagai Merapi atau Berapi memiliki ketinggian 2891,3 m dari permukaan air laut. Sebagai salah satu gunung yang paling aktif di Sumatera, Merapi sudah sering meletus. Terhitung sejak akhir abad 18 hingga 2008 tercatat kira-kira sudah 454 kali melatus, 50 di antaranya dalam skala besar, sedangkan sisanya dalam skala kecil dengan mengeluarkan abu belerang.

Di antara sekian banyak gunung yang ada di Sumatera Barat, Gunung Merapi merupakan objek wisata yang sering dikunjungi oleh para wisatawan. Gunung Merapi sudah memiliki jalur tetap untuk para pendaki, sehingga memudahkan para pendaki untuk melakukan pendakian. Di gunung ini, terdapat bunga edelwis yang tumbuh bermekaran di sekitar lereng gunung, yang menambah indahnya pemandangan Gunung Merapi.

Gunung Merapi sebagian berada di Kabupaten Agam dan sebagian lagi di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, Indonesia. Untuk mencapai kaki Gunung Merapi cukup mudah, mengingat letaknya yang tidak jauh dari kota Bukittinggi dan kota Padang Panjang. Dari Padang atau bandara Ketaping menuju Gunung Merapi, butuh waktu sekitar 2 jam untuk sampai ke lokasi. Sedangkan jika bertolak dari kota Bukittinggi butuh waktu sekitar 30 menit. Transportasi untuk mencapai lokasi dapat ditempuh melalui jalur darat, bisa menggunakan angkutan umum atau travel.

4. Bunga Raflesia Arnoldi

Bunga Raflesia Arnoldi.Penemuan bunga raksasa Raflesia pada tahun 1930 oleh seorang ahli biologi dari Belanda telah membawa nama harum bagi daerah yang mempunyai habitat Raflesia.

Akhirnya, penemuan tersebut dipatenkan atas nama penemuannya, Arnoldi dan kemudian hari bunga raksasa itu lebih dikenal dengan nama Raflesia Arnoldi.

Oleh karena penemuan itu pulalah sebuah Jorong yang bernama Batang Palupuh di Nagari Koto Rantang Kecamatan Palupuh masuk dalam buku pemandu internasional antara lain, di Thailand, Malaysia atau Eropa, Australia dan Amerika, nama bunga raksasa tersebut dapat diketahui dan ditemui di Palupuh dan satu lagi di kawasan Bengkulu.

Menurut perjalanan sang pakar biologi tersebut menemukan bunga itu di Palupuh dan Bengkulu. Sejak itu pulalah sekitar 3,4 Ha hutan di Batang Palupuh Agam itu dijadikan Hutan Cagar Alam sesuai keputusan pemerintah Belanda No.3 STBL. No.402 tanggal 14/11/1930. Bunga ini hanya akan muncul pada bulan November saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar